Setiap laptop butuh sistem pendinginan – karena panas dari chip laptop harus dikeluarkan dari sistem agar laptop tetap bekerja secara optimal. Secara tradisional, komputer atau laptop membuang panas dengan sistem heatpipe dan heatsink fins, ditambah beberapa kipas agar udara di dalam dapat tetap mengalir. Namun di ROG, kami terus menyempurnakan sistem pendinginan sehingga tidak hanya memakai heatpipe dan heatsink tradisional, kami juga menggunakan suatu sistem yang lebih canggih, yaitu vapor chamber. Bagaimana cara kerjanya? Simak penjelasannya.
Cara Kerja Heatpipe Tradisional
Untuk memahami mengapa vapor chamber begitu mengagumkan, ada baiknya untuk memahami cara kerja sistem heatpipe-and-heatsink yang lebih tradisional.
Saat CPU atau GPU menyala, mereka akan menghasilkan panas, yang harus ditarik dari chip untuk menghindari overheat dan pelambatan kinerja. Thermal paste atau liquid metal, bertindak sebagai jembatan antara chip dan sistem pendingin, menarik energi panas tersebut ke serangkaian tabung tembaga yang disebut heat pipe. Di dalam ruang vakum pipa-pipa ini, sejumlah kecil air memanas dengan cepat saat terkena panas chip. Perubahan tekanan ini memaksa uap air menuju ujung heatpipe yang dingin, di mana serangkaian sirip logam yang disebut heatsink menyerap dan membuang panas, biasanya dengan bantuan kipas yang meniupkan udara panas keluar dari sistem.
Setelah panas menghilang, uap mendingin, mengembun kembali menjadi cairan, terkumpul pada serangkaian “wicks” di dalam heatpipe, dan kemudian kembali ke chip, di mana siklus dimulai lagi. Ini semua terjadi dengan sangat cepat—jauh lebih cepat daripada perpindahan panas dalam sepotong logam padat — menjadikan heatpipe sebagai solusi pendinginan yang efisien dan hemat biaya. Heatpipe juga sangat serbaguna, karena sifatnya yang dapat menjangkau komponen lain di dalam sistem.
Setiap laptop ROG hadir dengan teknologi Intelligent Cooling bawaan kami, yang mengoptimalkan setiap langkah dari proses ini untuk pembuangan panas yang sangat efisien tanpa kebisingan berlebih. Untuk PC desktop, banyak kartu grafis kami menggunakan sistem heatpipe dan fin yang serupa untuk melayani tujuan yang sama dalam form yang lebih besar.
Bagaimana Vapor Chamber Bekerja
Namun terkadang, kita membutuhkan lebih banyak daya pendinginan – dan di situlah vapor chamber bisa sangat berguna. Meskipun heatpipe tipikal sangat efisien, mereka masih dibatasi oleh area sempit di dalam perangkat. Dinding setiap pipa mengambil ruang yang lumayan banyak, dan setiap lekukan di dalam pipa sangat mempengaruhi tingkat efisiensinya. Jadi, tim engineer ASUS harus selalu memodifikasi heatpipe satu persatu untuk menentukan rute pipa paling efisien setiap kali untuk laptop dan kartu grafis berbeda.
Vapor chamber mengatasi keterbatasan ini karena seperti namanya, vapor chamber terdiri dari satu ruang besar, tersebar di area yang lebih luas. Itu berarti lebih sedikit hot spot di permukaan laptop dan pendinginan yang lebih baik untuk komponen penting seperti voltage regulator modules (VRM). Vapor chamber mungkin masih menggunakan pipa panas untuk mendistribusikan energi panas ke heatsink akhir, tetapi penggunaannya menjadi jauh lebih efisien karena heat pipe tidak harus sedekat mungkin dengan sumber panas itu sendiri (CPU atau GPU. ).
Efisiensi yang bagus ini adalah alasan mengapa kami membangun vapor chamber ke dalam beberapa produk kami yang portable, seperti tablet gaming ROG Flow Z13.
Vapor chamber juga sangat tepat untuk mendinginkan komponen-komponen bertenaga tinggi, seperti kartu grafis ROG Strix GeForce RTX 4090 dan RTX 4080 terbaru kami. Kami menggunakan vapor chamber untuk mengeluarkan panas lebih cepat dengan kebisingan kipas yang lebih senyap, menjaga suhu tetap rendah untuk kinerja optimal. Faktanya, pada ROG Strix GeForce RTX 4090, kami bahkan menggabungkan beberapa channel di vapor chamber sehingga heat pipe nya memiliki lebih banyak kontak langsung dengan permukaan, menurunkan suhu lebih jauh daripada desain pendinginan tradisional.