Buat gamer yang pengen performa maksimal, kamu kayanya perlu deh paham tentang fungsi MUX Switch di laptop ROG. Di balik layar, fitur MUX Switch ini bisa jadi pembeda antara gameplay yang biasa aja dan pengalaman bermain yang super mulus.
Secara garis besar, fungsi MUX Switch di laptop ROG ini agar GPU diskrit mengirim gambar langsung ke layar tanpa harus lewat GPU terintegrasi, yang artinya kamu bisa dapetin FPS lebih tinggi dan respons yang lebih cepat.
Sayangnya, banyak yang belum sadar kalau fungsi MUX Switch di laptop ROG sebenarnya bisa bikin perbedaan besar, terutama di game kompetitif. Jadi, sebelum fokus ke CPU atau RAM, pastikan dulu kamu ngerti fungsi MUX Switch di laptop ROG dan kenapa fitur ini wajib jadi pertimbangan saat milih laptop gaming.
Apa Itu MUX Switch?

Oke, sebelum masuk ke pembahasan yang lebih teknis soal fungsi MUX Switch di laptop ROG, kita kenalan dulu apa itu MUX Switch. MUX Switch adalah singkatan dari “Multiplexer Switch”, sebuah chip kecil yang tertanam di motherboard laptop. Fungsi MUX Switch di laptop ROG ini adalah untuk memilih jalur mana yang dipakai saat GPU mengirimkan gambar ke layar—apakah lewat GPU terintegrasi (iGPU) atau langsung dari GPU diskrit (dGPU) kayak RTX 4060 atau 4070.
Biasanya, laptop gaming tanpa MUX Switch bakal pakai jalur hybrid, di mana GPU diskrit yang ngerender game tetap harus “ngasih izin lewat” ke iGPU dulu sebelum akhirnya tampil di layar. Nah, proses ini ternyata bikin sedikit bottleneck. Itulah kenapa fungsi MUX Switch di laptop ROG ini penting banget karena dia bisa potong jalur iGPU dan langsung hubungkan dGPU ke layar. Hasilnya? Latensi lebih rendah, FPS lebih tinggi, dan pengalaman gaming lebih mulus.
Kenapa ROG Nambahin MUX Switch?
ASUS mulai masif ngenalin MUX Switch di seluruh jajaran ROG mulai tahun 2022. Ini bukan cuma gimmick lho, tapi memang diterapkan berdasarkan hasil dari feedback para gamer yang pengen pengalaman kompetitif tanpa kompromi. Berdasarkan pengujian internal ASUS, aktivasi MUX Switch di mode Discrete GPU bisa ningkatin performa rata-rata hingga 9%, bahkan sampai 30% di game tertentu kayak Rainbow Six Siege. Buat kamu yang main game kompetitif, itu bukan angka kecil.
Dan kerennya lagi, kamu bisa ganti mode ini lewat Armoury Crate—software bawaan ROG—dengan gampang. Cuma perlu reboot, dan kamu udah masuk ke mode performa penuh.
Fungsi MUX Switch di Laptop ROG: Nggak Cuma Masalah FPS

Saya tahu kamu pasti mikir, “Oke, jadi intinya FPS naik ya?” Ya, benar… tapi bukan cuma itu. Fungsi MUX Switch di laptop ROG lebih luas dari sekadar boosting FPS. Ya.. -nya fungsi MUX Switch di ROG itu bisa:
- Kurangi Latency: Ketika jalur GPU langsung ke layar, input dari keyboard atau mouse bakal lebih responsif. Buat kamu yang suka main game FPS atau MOBA, kamu pasti bakal kerasa bedanya.
- Aktifin Teknologi Tambahan: Beberapa fitur kayak G-SYNC, Nvidia Shadowplay, dan VRR (Variable Refresh Rate) butuh koneksi langsung dari dGPU. Tanpa MUX Switch, fitur ini bisa jadi nggak aktif.
- Bikin External Display Lebih Optimal: Kalau kamu sering colokin laptop ke monitor eksternal, MUX Switch bikin output-nya langsung dari dGPU. Jadi nggak ada lagi delay atau tearing.
Kekurangan Mode Discrete? Ada, Tapi Bisa Diatur
Kita nggak bisa tutup mata juga bahwa fungsi MUX Switch di laptop ROG ada kekurangannya. Mode Discrete alias mode performa penuh itu memang boros baterai. Soalnya GPU diskrit bakal aktif terus, meski kamu cuma browsing atau nulis skripsi. Nah, makanya penting banget buat kamu tahu kapan pakai mode ini. Biasanya saya pribadi pakai mode ini waktu:
- Lagi main game AAA kayak Cyberpunk 2077, Red Dead Redemption 2, atau Alan Wake 2.
- Ngejar performa maksimal di turnamen eSports.
- Pakai software editing berat seperti DaVinci Resolve atau Blender.
Sementara kalau cuma browsing, kerja ringan, atau Netflix-an, saya balikin ke mode hybrid. ROG Armoury Crate bikin switching ini gampang banget—nggak perlu buka BIOS.
ROG + MUX Switch: Kombinasi Sempurna Buat Pro Gamer

Sekarang banyak banget laptop gaming yang udah nyediain MUX Switch, tapi ROG punya keunggulan karena dia ngembangin sistem switching-nya jadi lebih canggih lewat integrasi dengan Advanced Optimus dari Nvidia. Jadi buat laptop-laptop ROG kelas premium seperti Zephyrus G14, G16, dan Strix SCAR, kamu bisa nikmatin auto-switching antara iGPU dan dGPU tanpa perlu restart. Dan kalau kamu pakai laptop ROG versi 2022 ke atas, kamu juga bisa manfaatin opsi GPU Mode seperti:
- Ultimate Mode: MUX aktif, semua beban kerja grafik ditangani GPU diskrit. FPS maksimal, tapi boros baterai.
- Standard Mode: Windows otomatis pilih jalur mana yang efisien. Ideal buat keseimbangan performa dan daya.
- Eco Mode: GPU diskrit dimatikan total. Cocok buat ngetik, browsing, dan kerja ringan.
- Optimized Mode: Gabungan pintar antara Eco dan Standard, tergantung kondisi baterai dan workload.
Gimana Cara Nyalain MUX Switch di ROG?
Nah, buat kamu yang baru beli atau belum pernah utak-atik fitur ini, tenang aja karena saya bakal kasih tahu juga cara nyalain fungsi MUX Switch di laptop ROG:
- Buka aplikasi Armoury Crate.
- Masuk ke tab System Configuration di pojok kanan bawah.
- Pilih GPU Mode.
- Pilih opsi Ultimate (Discrete GPU).
- Laptop akan minta reboot. Setelah itu, kamu udah siap tempur di mode performa tinggi!
Kalau kamu pakai ROG 2023 atau yang support Advanced Optimus, kamu bisa juga atur mode-nya langsung dari Nvidia Control Panel di bagian “Manage Display Mode” dan pilih “Automatic Select”.
Nggak Ada MUX Switch, Gimana?

Kalau laptop kamu belum punya MUX Switch, bukan berarti kamu langsung hopeless. Ada beberapa workaround yang bisa kamu coba:
- Gunakan monitor eksternal yang terhubung langsung ke port GPU diskrit (biasanya HDMI atau DisplayPort).
- Matikan Optimus lewat BIOS (kalau tersedia), meskipun ini nggak seefisien MUX Switch.
- Pertimbangkan upgrade ke laptop dengan MUX Switch, terutama kalau kamu sering main game kompetitif dan pengen performa maksimal.
Tapi tetap aja, dibanding Advanced Optimus yang kadang masih eksklusif di laptop mahal, punya MUX Switch itu udah jadi value tambahan yang lebih mantap!
Apakah Semua Laptop Gaming Perlu MUX Switch?
Jawabannya: tergantung.
Kalau kamu tipe gamer kasual yang nggak terlalu peduli soal FPS tinggi atau input delay super rendah, mungkin kamu bisa hidup tanpa MUX Switch. Tapi buat kamu yang suka main kompetitif, atau main game berat dengan setting grafis ultra, fungsi MUX Switch di laptop ROG bisa bikin pengalaman gaming kamu jauh lebih memuaskan.
Saya pribadi udah ngerasain bedanya waktu main Valorant dan Apex Legends. Tanpa MUX, rasanya kayak ada jeda kecil pas aiming atau tracking musuh. Tapi setelah saya aktifin Discrete GPU mode lewat Armoury Crate, gameplay-nya langsung lebih responsif dan smooth.
Laptop ROG Apa Aja yang Punya MUX Switch?

Mayoritas ROG keluaran 2022 ke atas udah punya MUX Switch bawaan. Beberapa model populer yang saya rekomendasikan antara lain:
- ROG Zephyrus G14 / G16 – ringan, powerful, cocok buat kerja dan main.
- ROG Strix SCAR 16 / 18 – desain agresif, performa full throttle buat eSports dan streaming.
- ROG Flow Z13 – gaming tablet convertible dengan eGPU dan support MUX.
- ROG Strix G16 / G18 – laptop all-rounder dengan value solid dan GPU 40-series.
Kebanyakan dari model-model ini udah support juga Advanced Optimus. Jadi kamu bisa dapet benefit auto-switching yang lebih fleksibel buat gaming dan kerja. Bisa cek artikel lainnya di: Perbedaan Zephyrus G14 dan G16.
Jadi, apakah MUX Switch wajib buat gamer? Buat saya pribadi, iya. Fungsi MUX Switch di laptop ROG itu bukan cuma bonus tambahan, tapi udah jadi fitur utama yang harus dipertimbangkan kalau kamu serius soal gaming. Di dunia kompetitif, di mana 1 FPS atau 10ms bisa nentuin menang kalah, fitur kayak gini tuh bakal ngaruh banget buat experience saat main game, karena kamu bisa ngerasain:
- FPS lebih tinggi
- Input delay lebih rendah
- Fitur G-SYNC dan ShadowPlay aktif
- External monitor lancar jaya
- Kemudahan switching mode lewat Armoury Crate
Tentu aja, semua ini dibarengi dengan pengertian bahwa daya tahan baterai bisa turun. Tapi kalau kamu main sambil charging atau sering main di rumah, ya nggak masalah juga, kan?