Fakta Unik Forsaken Valorant (f0rsakeN), Pro Player Asal Indonesia

Berikut adalah profil serta biodata dari Forsaken Valorant, yang merupakan pria asal Indonesia dan di gadang – gadang masuk kedalam pro player terkuat se Asia Tenggara. Pamornya sudah mulai menjadi sorotan semenjak timnya bernama Paper Rex menjadi salah satu perwakilan SEA pada gelaran turnamen VCT 2021 stage 3 di Berlin, Jerman.

Seusai mencatatkan berbagai macam prestasi di kancah Internasional, f0rsakeN menjadi satu dari ratusan pemain pro player yang dimiliki bangsa Indonesia di skema Valorant. Sosoknya disebut memiliki aim yang tajam dan mematikan, serta insting bermain yang baik. Dengan begitu permainannya sangat diwaspadai dan selalu menjadi perhatian utama.

Baca Juga: Begini Cara Download Game Valorant yang Benar

Namun disisi kepopuleran dia saat ini, tak banyak yang tahu mengenaik profil dan biodata yang menamai akunnya sebagai Forsaken Valorant ini. Nah bagi kamu penggemar dan fans f0rsakeN tak perlu cemas, kali ini mimin akan merangkum beberapa profil singkatnya. Yukk simak selengkapnya.

Profil Singkat Forsaken Valorant

Pemilik akun f0rsakeN tersebut bernama lengkap Jason Susanto, ia lahir pada tanggal 25 Maret 2004. Di usianya yang bisa dibilang sangat muda tersebut Jason sudah mengikuti beberapa kejuaraan tingkat nasional dan internasional. Berkat kepiawaiannya dalam bermain, Jason dapat mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional

4 Fakta Unik Tentang Forsaken Valorant

Makna dari Nickname Forsaken Valorant

Jason mengaku tidak memiliki arti khusus untuk menggunakan nama f0rsakeN tersebut. Hal tersebut diperkuat olehnya saat dilakukan sesi interview di platform Youtube Ligagame Esports TV. Ketika diwawancara lebih dalam, ternyata nama tersebut didapatkan atas usulan temennya.

Pada saat itu, Jason bingung mengenai nickname apa yang cocok untuk dirinya. Lalu tanya kepada temannya, dan seketika itu pula temannya merekomendasi nama f0rsakeN dan ia pakai sampai saat ini.

Memiliki Kemampuan 3 bahasa sekaligus

Dalam momen wawancara di channel youtubenya, ia mengaku menguasai kurang lebih 3 bahasa, diantaranya bahasan Indonesia, Thailand, dan yang terakhir bahasa Inggris.

Selalu Mendapatkan Rangking 10 Besar Pada Waktu Sekolah

Meskipun disibukkan dengan karirnya di dunia gamming, Jason tetap memiliki beberapa prestasi di sekolahnya. Pasalnya ia bisa untuk membagi waktu antara pendidikannya dengan karirnya. Tak ayal jika ia bisa selalu masuk ke 10 besar rangking di sekolahnya.

Bekas Pemain Handal (Pro Player) di CS:GO

Sebelum fokus bermain di Valorant, ternyata Jason juga pernah bermain di CS:GO. Jason bermain game tersebut semenjak usianya menginjak 10 tahun. Kepiawaiannya dan keberminatan ia bermain game diturunkan oleh ayangnya yang memiliki profesi sebagai komputer servis, disisi lain juga dorongan dari sang kakak yang ternyata seorang pro player di game Counter Strike GlobalOffensive

Alasan Kepindahannya ke Valorant

Sebelum menggeluti permainan Valorant, Jason mengaku pernah bermain di game Counter Strike GlobalOffensive. Namun seiring perjalanan waktu, ia mulai tertarik di Valorant karena ia menganggap skillnya jika bermain Valorant lebih handal dari pada bermain CS:GO.

Adapun alasan yang kedua adalah melihat kompetisi di CS:GO semakin turnamen semakin sepi di Asia, maka ia beserta timnya sepakat untuk berpindah haluan ke skema permainan Valorant hingga saat ini.

Itulah tadi beberapa profil singkat mengenai Jason Susanto atau Forsaken Valorant. Kepiawaian Jason dalam bermain Valorant mungkin menjadi contoh bagi kalian para gamers yang baru masuk ke dunia gamming. Dan pesan yang mungkin bisa di dapat dari seorang Jason adalah kedisiplinannya dalam membagi waktu dan selalu berlatih agar mendapatkan skill bermain yang optimal. 

Share artikel ini jika bermanfaat, agar kami selalu bersemangat dalam memberikan artikel yang informatif sebagai upaya memberikan edukatif dan pesan moral lainnya.

3 thoughts on

Fakta Unik Forsaken Valorant (f0rsakeN), Pro Player Asal Indonesia

Comments are closed.

Ready to start your journey?

If there is nothing in a chest, the chest doesn’t mean anything